Penutupan 16 Rute Penerbangan Pukul Travel Dan Pariwisata

Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata

Lionair MLI 737 MAX ArtworkPenutupan 16 jalur penerbangan dari Surabaya oleh Airnav Indonesia dan Otoritas Bandar Udara Juanda III Surabaya mengundang kecemasan pelaku tour&travel maupun pariwisata di Kota Malang dan Batu, Jawa Timur. Setidaknya ada 16 penerbangan yang dilarang terbang dan berasal dari empat maskapai penerbangan di antaranya Lion Air (delapan rute), AirAsia (lima rute), Kalstar Aviation, Wings Air dan Trigana Air masing-masing satu rute. Rute tersebut adalah  Lion Air JT708 Surabaya-Makassar, JT597 Surabaya-Jakarta, JT886 Surabaya-Ambon, JT646 Surabaya-Lombok, JT887 Surabaya-Jakarta, JT882 Surabaya-Lombok, JT730 Surabaya-Balikpapan dan JT990 Surabaya-Denpasar.

Sedangkan anak usaha Lion Air yakni Wings Air dilarang menerbangkan IW1817 Surabaya-Solo. Untuk Indonesia AirAsia yang mendapatkan larangan yakni QZ7693 Surabaya-Jakarta, QZ7685 Surabaya-Jakarta, QZ7689 Surabaya-Jakarta, QZ7620 Surabaya-Denpasar dan QZ7631 Surabaya-Denpasar.

CEO Kirana Tour&Travel Indonesia, Immanuel Osiyo, mengatakan penutupan rute-rute tersebut akan membawa dampak buruk bagi sektor pariwisata utamanya tour & travel.

“Akan sangat berpengaruh bagi pelaku industri seperti kami. Karena sebagian besar jalur tersebut adalah masuk kategori penerbangan murah atau low cost carrier (LCC),” kata Immanuel, Kamis (8/1/2015).

Selain itu kalau tetap dipaksakan berangkat maka harga bisa tinggi atau naik hingga 30%. Mengingat sebagian besar diantara pengguna rute-rute tersebut sudah mempersiapkan diri sejak cukup lama.

“Khususnya bagi mereka yang sudah nabung tentunya akan membawa pengaruh,” jelas dia.

Ketua Batu Profesional Tourism Assosiation (Bapta) Kota Batu, Satriyo Budi Santoso, mengatakan keluhan banyak datang dari agen travel dan biro perjalanan.

“Setelah adanya imbauan tentang perjalanan dinas lembaga negara yang tidak diperbolehkan dilaksanakan di hotel, sekarang berkurangnya kepercayaan masyarakat ke industri penerbangan,” ujarnya.

Akibatnya banyak group meeting ataupun wisatawan yang membatalkan rencana mereka. Bapta sendiri berharap kondisi tersebut tidak berlangsung lama dan segera diselesaikan melalui win win solution.

Mengingat penerbangan Indonesia yang sudah mulai mendapat kepercayaan dari dunia, kembali sedikit kemunduran dengan adanya kecelakaan Airasia QZ8501 beberapa waktu lalu.

Bukan hanya dari pihak maskapai yang dinilai, tetapi juga dari otoritas bandara. Sehingga tantangannya saat ini adalah mengembalikan kepercayaan dunia penerbangan di Indonesia lagi.

“Bandara Internasional Juanda yang menampung 22 maskapai dengan penerbangan langsung 27 rute domestik dan 11 rute international ini, menggambarkan begitu banyak peluang bagi perkembangan kota Surabaya dan sekitarnya termasuk kota Batu,” tambah dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 5 =