Inovasi marketing dalam industri pariwisata ini sudah diterapkan oleh pemerintah negara bagian di Australia, yakni Victoria. Untuk memperkenalkan kota Melbourne, pemerintah setempat menunjuk dua orang sebagai ‘perwakilan perjalanan virtual’. Dua orang ini berjalan ke berbagai seluk-beluk Kota Melbourne dan disiarkan secara langsung di internet. Masyarakat di seluruh dunia bisa berinteraksi secara langsung melalui perangkat komunikasi berupa kamera, GPS dan sejumlah perangkat canggih untuk streaming yang disematkan di tubuh dua orang perwakilan perjalanan virtual tadi. Bahkan, masyarakat secara langsung bisa mengarahkan segala aktivitas maupun rute perjalanan dua orang perwakilan tadi dengan terlebih dulu login di www.remotecontroltourist.com menggunakan akun Facebook atau Twitter.
Dua orang ini melintasi bangunan-bangunan ikonik di Melbourne, seperti Federation Square, jalan-jalan kecil dan lorong-lorong bersejarah, Melbourne Cricket Ground, Southbank dan Yarra River. Mereka memberi segala informasi yang diinginkan bagi penonton yang menyaksikan perjalanan mereka.
“Penonton mengarahkan saya untuk masuk ke toko buku anak-anak tertua di dunia, The Little Bookroom. Kemudian penonton di China ingin saya membelikan sebuah buku untuknya. Saya belikan buku itu dan saya akan kirim langsung ke China,” ujar Tom, salah satu perwakilan perjalanan virtual yang juga sempat menyapa penontonnya di Jakarta.
Remote Control Tourist ini diharapkan mampu menjadi mata, telinga dan bahkan indera perasa bagi para penonton. Lebih jauh lagi, penonton akhirnya menjadi tertarik dan mau datang langsung ke Melbourne. Dengan inovasi promosi wisata seperti ini, sepanjang tahun 2013 Tourism Victoria mencatat setidaknya 4 juta wisatawan telah berkunjung ke sana. (EVA)