Pelatihan Pariwisata – Riau, satu provinsi di Pulau Sumatera ini tidak saja kaya dengan minyak bumi dan gas, namun kaya dengan potensi wisata alam yang menakjubkan. Sayangnya, daerah yang memiliki potensi wisata ini belum tergali dengan baik, sehingga luput dari perhatian. Potensi wisata ini tidak menghasilkan pendapatan untuk daerah seperti minyak dan gas. Atas kondisi ini, para pecinta wisata lam dan khususnya anak muda, menelusuri berbagai penjuru daerah di Riau untuk menemukan kawasan alam yang memiliki potensi wisata.Banyak anak muda yang menemukan kawasan yang memiliki potensi wisata alam yang menakjubkan. Tanpa campur tangan pemerintah, mereka mempublikasikan kawasan itu melalui foto-foto yang mereka upload di media sosial (medsos). Kawasan itu pun akhirnya didatangi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing.Ray Wijaya satu di antara anak muda yang suka menelusuri kawasan yang memiliki potensi wisata di Riau. Hal ini dilakukan Ray karena destinasi wisata di Riau masih minim, dan begitu juga promosinya. Padahal Bumi Lancang Kuning memiliki banyak daerah dengan potensi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Selain itu, ia menelusuri tempat wisata Riau juga untuk mengisi waktu liburan dan ingin mempromosikan destinasi wisata yang ada di Riau.
“Saya menelusuri wisata alam dan wisata budaya. Saat sampai di kawasan yang memiliki potensi wisata, saya pun foto-foto dan kemudian mempublikasikannya melalui medsos, di antaranya melalui Facebook, Twitter, dan juga sharing foto melalui Whattsapp dan LINE. Hal ini saya lakukan supaya Riau tidak saja dikenal kaya minyak dan gas serta sawit, namun juga dikenal dengan objek wisata alam dan budayanya,” ungkap Ray kepada Tribunpekanbaru.com pada Jumat (7/7).
Anak muda lainnya yang suka menelusuri wisata Riau adalah Nur Isnaini Abidi. Tujuannya menelusuri wisata Riau untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Riau, serta meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata.I a menelusuri daerah untuk menemukan kawasan yang memiliki potensi wisata alam, kuliner dan budaya.
“Tentunya, di zaman yang sudah canggih ini saya mengabadikannya melalui kamera smartphone atau kamera DSLR, dan kemudian foto-foto hasil jepretan itu saya upload di medsos, di antaranya di Instagram, Facabook, Whattsapp dan Twitter. Dari kegiatan ini, saya tidak saja membantu pemerintah, namun saya juga mendapatkan pengalaman dan menemukan hal-hal baru, dari tidak tahu menjadi tahu, menambah wawasan, dan menghilangkan kejenuhan selama bekerja. Selain itu, saya juga mendapatkan teman-teman baru,” ungkap Isnaini.
Egri Dwi Putra, bagi Egri, Riau memiliki banyak pemandangan alam menakjubkan yang bisa dijadikan destinasi wisata yang tidak kalah indahnya dari daerah lain, hanya saja daerah yang memiliki potensi wisata itu belum terpublikasi dengan baik. Ia sebagai putra Riau, memiliki tanggungjawab untuk mengexplor potensi wisata itu, sehingga ia bisa membantu perekonomian masyarakat di daerah itu.
“Hingga saat ini saya lebih banyak mengexplor wisata air terjun dan sungai. Ada air terjun di Kuantan Singingi, di antaranya Pati Sony, Air Terjun Dangku, dan Air Terjun Lubuk Kula. Ada pula di Kampar di antaranya, air terjun Batu Dinding dan Sungai Subayang. Hal ini saya lakukan bersama dengan teman-teman di komunitas Explor Wisata Riau Community. Saya dan teman-teman juga mengupload foto-foto tempat wisata yang telah kami kunjungi di medsos, di antaranya di Instagram dan Facebook. Mengexplor wisata Riau itu mengasikan karena kawasan wisata itu masih sangat alami. Maka saya berharap pemerintah provinsi dan kabupaten serta masyarakat mengembangkan dan merawat wisata alam ini sehingga menarik untuk dikunjungi,” ungkap Egri.
Ilfauzi, bagi bujang yang akrab dipanggil Fauzi ini, Riau juga banyak memiliki tempat-tempat wisata yang belum ter-explor selama ini, dan ragam dari alam Lancang Kuning memiliki ciri khas. Mungkin tempat wisata itu orang Riau sendiri belum mengetahuinya, untuk itu perlu dipublikasikan. Apalagi publikasi kini sudah mudah dilakukan, satu di antaranya melalui medsos.
“Saya baru mengexplor satu wisata Riau yakni Sungai Subayang. Sungai yang airnya bagus dan memiliki air terjun yang indah beserta penduduk yang ramah. Saya pastinya berfoto ria di sana, dan hasil jepretan saya itu saya upload di Instagram. Hal ini saya lakukan supaya warga Riau tahu bahwa Raiu memiliki alam yang indah untuk dikunjungi,” ungkap Fauzi.
Bagi Aryandi, Riau memiliki objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan objek wisata daerah lain ataupun luar negeri. Satu di antaranya wisata pemandangan Ulu Kasok di Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar yang mirip dengan Raja Ampat di Papua. Kemudian, Sungai Gulamo di Danau Koto Panjang Desa Tanjung Alai XIII Koto Kampar, alam sungai ini menyerupai Green Canyon Ciamis Jawa barat (Cukang Taneuh) dan Grand Canyon Colorado Amerika. Ia mengexplor wisata Riau supaya lebih mengenal keindahan alam sendiri, tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk liburan, jarak yang tidak terlalu jauh, bisa di tempuh dengan perjalanan satu hari, membantu perekonomian masyarakat daerah objek wisata dengan belanja kebutuhan, dan bersama-sama memajukan pariwisata Riau.“Wisata yang sudah saya explor di antaranya, wisata alam, wisata kuliner, dan wisata budaya. Wisata alam, ada Ulu Kasok, Gulamo, Sungai Subayang, Pantai Selat Baru, Guruh Gemurai, Kuala Terusan Pelalawan, Danau Khayangan, dan lainnya. Wisata kuliner ada Lopek Bugi, Galopuang, Ghinjam, Lempok Durian dan lainnya. Wisata budaya, ada perayaan Hari Raya Adat di Kecamatan Gunung Sahilan, mengunjungi Rumah Bendang, Pacu Jalur, Muara Takus, beberapa rumah adat, dan lainnya. Pastinya destinasi wisata itu saya foto dan saya upload di medsos di antaranya di Blacberry Massanger, Facebook, Instagram, dan medsos kelompok wisata. Selain itu, Saya juga ada gerai wisata yang berisi koleksi baju wisata khas Riau yang dinamai “Seronok”. Walaupun baru memulai namun impian dan tekat saya, melalui baju bisa mengenalkan seluruh wisata yang dimiliki Riau,” ungkap Aryandi. (*)