Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata-Perhelatan balap sepeda internasional resmi dibuka semalam. Acara berlangsung meriah dengan adanya Band Nidji serta kesenian asli yang ditampilkan. Dalam sambutannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan pada perayaan Tour de Singkarak ke enam ini banyak peningkatan. Dari yang awalnya hanya empat kabupaten yang ikut serta, kini ada 18 kabupaten se-Sumbar yang ikut. Belum lagi, kini Sumbar semakin dikenal karena acara ini. “Karena TDS sudah menjadi ajang balapan sepeda internasional yang masuk kalender internasional, hal tersebut juga memantapkan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata bertaraf internasional,” katanya dalam release yang diterima, Sabtu (7/6/2014).
Selain itu dirinya menambahkan, kualitas kompetisi ini yang kian meningkat dari tahun ke tahun telah mengukuhkannya sebagai ajang olahraga balap sepeda internasional yang bergengsi.Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam sambutan pembukaannya menyampaikan selamat datang di Ranah Minang kepada seluruh peserta Tour de Singkarak. Masyarakat Sumatera Barat berharap bahwa penyelenggaraan Tour de Singkarak yang sudah mendunia ini tetap menjadi event tahunan nasional dan internasional sebagai kebanggaan rakyat Indonesia dan Sumatera Barat pada khususnya.
“Kami tidak keberatan jika Tour de Singkarak ini suatu saat bisa lebih diperluas tidak hanya di wilayah kami namun juga di wilayah Indonesia lainnya, tentu saja dengan tetap menyandang nama Tour de Singkarak,” tuturnya.
TDS 2014 dikemas menjadi kegiatan yang semakin berkualitas dengan jarak tempuh lebih panjang, yaitu 1.250 km, serta total hadiah pada penyelenggaraan Tour de Singkarak 2014 adalah Rp1,3 miliar yang merupakan dukungan dari Provinsi Sumatera Barat dan 18 kabupaten kota yang dilalui.
Jumlah peserta yang akan bertanding dalam Tour tahun ini adalah sebanyak 18 team dari 23 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Tunisia, Selandia Baru, Thailand, Australia, Iran, Singapura, Argentina, Spanyol, Taiwan, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Belanda, Korea Selatan, Amerika Serikat, Uzbekistan, Mongolia, Inggris, Filipina, Maroko, Moldova dan Jepang.