Vaksinasi Sektor Pariwisata, Bikin Pelaku Industri Wisata Pede

Vaksinasi Sektor Pariwisata, Bikin Pelaku Industri Wisata Pede

Pelatihan Pariwisata – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai program vaksinasi nasional untuk sektor pariwisata mampu mengangkat kepercayaan diri dari pelaku usaha di industri tersebut setidaknya mencapai titik impas antara biaya operasional dan pendapatan.

Menurut Faisal, sebanyak 50 persen dari seluruh wisatawan di Tanah Air setidaknya sudah memiliki kepercayaan ini untuk melakukan kegiatan wisata agar percepatan pemulihan yang dilakukan untuk sektor pariwisata bisa terealisasi tahun ini.

“Untuk sektor pariwisata, diperlukan 50 persen wisatawan yang confidence untuk melakukan kegiatan pariwisata agar sektor tersebut bisa mencapai titik impas antara biaya operasional dan pendapatan,” kata Faisal kepada Bisnis.com, Senin (8/2/2021).

Program tersebut, lanjutnya, baru akan membuahkan hasil yang maksimal ketika diserta dengan sejumlah upaya lain, seperti memastikan program vaksinasi diberikan kepada tenaga kerja di seluruh sektor pariwisata, dan penyertaan stimulus.

“Selain pelaku, tentu saja vaksinasi secara umum bagi masyarakat di tempat-tempat wisata. Soalnya, wisatawan tidak hanya di hotel, tapi akan bersinggungan juga dengan orang-orang yang tidak mendapatkan vaksinasi,” sambungnya.

Khusus untuk stimulus, kata Faisal, hal tersebut dikatakan menjadi indikator penting dalam upaya pemulihan sembari pemerintah dan pelaku usaha menanti efek dari program tersebut terhadap pemulihan ekonomi sektor pariwisata.

Menurutnya, bantuan subsidi gaji yang tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 seharusnya tetap dialokasikan secara targeted kepada sektor-sektor yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19, termasuk salah satu di antaranya pariwisata.

“Perlu ada stimulus. Seperti halnya subsidi gaji, yang mestinya diberikan secara targeted kepada sektor-sektor yang paling terdampak, termasuk di antaranya pariwisata sampai dengan biaya operasional dan pendapatan impas,” jelas Faisal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × five =