Festival Kesenian Rakyat Borobudur Tarik Wisatawan

borobudur-templeKemegahan Candi Borobudur masih menjadi tempat wisata favorit untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Lewat Festival Kesenian Rakyat Borobudur, para wisatawan berjubel menyaksikan pentas kelompok seni lokal di halaman parkir Candi Buddha tersebut, Sabtu malam (23/5).Berbagai kelompok kesenian lokal ikut amvil bagian dan mementaskan karya seninya masing-masing. Tujuannya satu, menarik perhatian pengunjung.Festival Kesenian Rakyat 2015 diikuti 76 kelompok kesenian se-Kabupaten Magelang. Sebelum acara, mereka diseleksi sejak 19 April dan menyisakan 15 kelompok kesenian. Hasil dari seleksi tersebut, kelompok kesenian akan pentas berturut-turut, mulai Sabtu (23/5) hingga Rabu mendatang (27/5). Para pemenang festival kesenian rakyat tersebut akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan.“Selain jadi ajang mencari kesenian unggulan atau kesenian yang menjadi favorit masyarakat Borobudur dan Magelang, Festival Kesenian Rakyat Borobudur juga merupakan ajang promosi wisata,” tegas Eri Kusuma, salah satu panitia acara, kemarin (24/5).

Melalui acara tersebut, diharapkan Borobudur mampu menjadi daya tarik wisata yang berbasis seni tradisi. Karena itu, saat proses penilaian pada Festival Kesenian Rakyat Borobudur, juga melibatkan berbagai elemen masyarakat.

“Para turis yang kebetulan berkunjung di Borobudur juga kami tarik menjadi juri dalam festival ini,” tegasnya.

Sebelum mengikuti festival, para seniman dari 15 kelompok kesenian terlebih dahulu mengikuti workshop dan pelatihan melalui program studi bersama “Jelajah Pusaka“ yang diselenggarakan berbagai organisasi. Seperti, Paguyuban Masyarakat Pecinta Seni dan Budaya Borobudur, Balai Konservasi, dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Pendopo Kantor Balai Konservasi Borobudur, dari 5-6 Mei 2015.

Ketua Paguyuban Masyarakat Pecinta Seni Dan Budaya Borobudur Sucoro mengatakan, workshop dan pelatihan seni tradisi merupakan bagian acara yang diselenggarakan selama 12 tahun. Yaitu acara Ruwat-Rawat Borobudur sejak 2003 hingga 2015 . Pada awalnya, tahun 2003, Ruwat-Rawat diselenggarakan selama sehari. Setahun berikutnya, menjadi dua hari dan kini acara Ruwat-Rawat Borobudur selama dua bulan.

“Sampai pada puncak acara Ruwat-Rawat nanti 14 Juni, kami akan menggelar Kirab Budaya dari depan Pondok Tingal Hotel ke halaman Candi Borobudur. Waktu yang panjang tersebut merupakan pengembangan dari acara-acara sebelumnya. Antara lain, Sedekah Kedung Winong, Sedekah Makam Njlarang, dan Seminar Seni Tradisi dan Pariwisata,” paparnya.

Salah seorang turis Belgia Bernd Zwinnen mengaku tertarik dengan acara pementasan kesenian. Apalagi kesenian yang ditonton menceritakan tentang relief Candi Borobudur. Satu hal yang membuatnya kagum adalah saat dirinya menyaksikan Sendratari Kidoeng Karma Wibangga Borobudur. Bernd berjanji akan datang lagi tahun depan.(ady/hes/ong)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 3 =