Pelatihan Pariwisata – Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan Kementerian Pariwisata akan terus menyakinkan kondisi pariwisata Indonesia tetap aman untuk wisatawan mancanegara maupun domestik di Indonesia pasca ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur akhir pekan lalu. Menurutnya, Kementerian Pariwisata akan memonitor tiga aspek pariwisata yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas pariwisata Indonesia agar pariwisata Indonesia tetap kondusif. “Yang kedua kami (Kementerian Pariwisata) memastikan kondisi. Kami ada Crisis center di sini, Ketuanya Pak Guntur. Kami monitor semua keadaan. Kami yakinkan bahwa para wisatawan aman,” kata Arief seusai jumpa pers Launching Calender of Event Aceh 2018 di Kementerian Pariwisata, Senin (15/5/2018).
Menurut Arief, tim Crisis Center Kementerian Pariwisata akan memberikan pernyataan terkait tiga aspek tersebut. Pernyataan tersebut akan diberikan terus menerus melalui website Kementerian Pariwisata dan pers. Menurut Arief, tim Crisis Center Kementerian Pariwisata akan meng-update informasi penting di website per satu jam.
“(Kementerian Pariwisata) memonitor dan memberikan pernyataan 3A itu. Apakah ada atraksi atau tidak. Satu bu risma membatalkan atraksi di sana, itu sudah betul. Airline accsessibility, ditutup atau tidak bandaranya. yang ketiga hotel, bagaimana pengamanannya,” ujarnya. Ia menyebut saat ini Indonesia sedang menjadi korban terorisme. Arief meminta masyarakat, rekan-rekan wartawan, dan pemerintah saling membantu untuk menenangkan kondisi keamanan di Indonesia. Sebelumnya, beberapa negara telah memperbaharui travel advice untuk berkunjung ke Indonesia pasca peristiwa teror bom di Surabaya.
Negara-negara tersebut seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Irlandia, dan Australia. Travel advice dikeluarkan untuk warga negara masing-masing yang sedang atau ingin berkunjung ke Indonesia agar tetap berhati-hati dan waspada. Pada hari Sabtu dan Minggu pekan lalu, terjadi ledakan bom di tiga gereja di Kota Surabaya dan kantor Mapolrestabes Surabay