Pulang dari Korsel, Bupati Bintan Yakin Pariwisata Bintan Berkembang

p99_Bintan-edit_miniPelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata

Bupati Bintan Ansar Ahmad langsung menindaklanjuti hasil pertemuan KOAC 2014 di Changwon, Gyeongsangnam (Gyeongnam), Korea Selatan (Korsel) yang berakhir Rabu (22/10). Sekembalinya ke Tanah Air, Bupati bersama timnya akan membahas detail rencana kunjungan balasan tim dari Gyeongnam ke Kepri dan Bintan. Ansar mengaku sangat antusias menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut. Pasalnya, Bintan masih memiliki lahan yang cukup untuk mengembangkan industri pariwisatanya di kawasan terpadu Lagoi maupun di luar kawasan Lagoi. Selain itu, secara infrastruktur, Bintan termasuk yang paling siap  dikembangkan.

Dari 23 ribu hektare lahan di Lagoi, sudah dibebaskan seluas 17 ribu hektare. Namun, yang sudah dimanfaatkan lebih kurang lima ribu hektare. Belum lagi di kawasan di luar Lagoi.”Jadi, kami sangat optimis Bintan akan semakin banyak dilirik industri pariwisata dunia, termasuk dari Korsel ini,” kata Bupati di sela-sela Konferensi KOAC 2014 di Gedung CECO Changwon City, Selasa (21/10). Untuk turis Korea ke Bintan, saat ini sudah menggeser turis Tiongkok. Angkanya mencapai 16 persen dari 400-an ribu total turis yang berkunjung ke Bintan atau sekitar 50 ribu turis.

Menyangkut peluang investasi Korsel di Bintan, disebutkan Ansar bahwa pihak Korindo memiliki 200-an hektare yang dipersiapkan untuk technopark. Kawasan ini akan dikembangkan secara terpadu memperkuat pariwisata Bintan.

Sebelumnya, Gubernur Gyeongnam-do (nama pendek dari Gyeongsangnam), Hong Joon Pyo maupun Wali Kota Changwon-si, Ahn Sang Soo, saat pembukaan konferensi menyebutkan, pihak Korsel sangat berkepentingan dengan negara-negara ASEAN. Sebab itulah, mereka selain mendorong masuknya aliran investasi ke Korsel, juga akan mendorong para pengusaha mereka berinvestasi di kawasan serumpun, termasuk Kepri, Indonesia. Hal inilah yang ditangkap Gubernur Kepri HM Sani sebagai peluang kerja sama saling menguntungkan yang dituangkan ke dalam kerja sama antara Kepri dan Gyeongnam.

Sementara itu, Kadispar Kepri, Guntur Sakti mengaku sangat excited dengan hasil kunjungan ke Korsel ini. Sesuai concern dinas yang dia pimpin, Guntur mengaku akan segera menindaklanjuti hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata Kepri.

”Saya dan Pak Ansar akan kembali membahas hal ini. Jika dilihat dari segi infrastruktur dan ketersediaan lahan, Bintan yang paling siap di Kepri. Lahan untuk industri pariwisata masih tersedia. Kalau Batam kan sudah agak jenuh, jika tidak ada destinasi baru yang dikembangkan. Selama ini, Batam baru mengunggulkan kegiatan. Padahal, seharusnya mengembangkan destinasi-destinasi baru. Rempang dan Galang sangat potensial jika kelak sudah dicabut status quonya,” urai Guntur.

Kelak, saat ada kegiatan selanjutnya di Korsel, sebaiknya dipusatkan di Seoul. ”Kita akan usulkan eksebisi dan pameran di Seoul saja, kumpulkan pengusaha wisata Korsel di sana. Efeknya akan bergulir ke beberapa pengusaha Korsel di luar Seoul. Kita akan bawa beberapa orang dari Kepri menampilkan keindahan dan wajah Kepri di Korea. Dengan demikian, arus wisatawan Korsel ke Kepri diharapkan semakin meningkat,”  tambahnya.

Dalam pandangan Guntur, untuk Batam, sudah seharusnya lebih diteguhkan sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) berstandar internasional. ”Jika ada satu saja convention center dengan kapasitas 5 ribu orang dilengkapi equiptment standar internasional, daya saing Batam sebagai Kota MICE, akan lebih dahsyat, karena bisa meraih pasar nasional dan internasional,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − 14 =