Turis Malaysia Kurang Minati Agenda Pariwisata Aceh

Pelatihan Pariwisata| Diklat Pariwisata| Training Pariwisata-Beberapa tahun belakangan ini, penyelenggaraan kegiatan pariwisata di Aceh semakin gencar dilakukan. Tetapi sayangnya, turis asing, terutama dari Malaysia, kurang berminat terhadap acara yang dilaksanakan tersebut. “Kegiatan pariwisata yang diselenggarakan selama ini tidak menarik minat turis Malaysia,” ungkap Wakil Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Aceh, Mujiburrizal, dalam keterangan tertulisnya kepada Serambi, Minggu (4/5/2014). Dalam keterangan tertulis tersebut, Mujiburrizal juga menuliskan beberapa testimoni turis asal Malaysia tentang Aceh.

Pihaknya memang secara khusus membahas keinginan turis Malaysia karena selama ini turis dari negeri jiran tersebut mendominasi kunjungan wisatawan ke Aceh. Total kunjungan turis Malaysia ke Aceh mencapai sekitar 10.000 orang per tahun.

Menurut Mujiburrizal, Aceh sebenarnya menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan Malaysia. Daya tarik utama Aceh adalah alam yang indah, budaya yang kaya, serta hubungan emosional sejarah Aceh dan Malaysia.

Di Aceh, turis Malaysia juga dapat menziarahi berbagai peninggalan sejarah Tamaddun Islam Aceh, situs peninggalan tsunami, pesantren tradisional, kuliner. Nilai plus lainnya adalah kemudahan prasarana ibadah seperti Masjid, dan mudahnya mencari makanan halal di setiap tempat.

“Aceh sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya Islam dan sedang menggalakkan pelaksanaan pengamalan Syariah Islam menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Malaysia,” ucapnya.

Tapi sangat disayangkan, peran Dinas Pariwisata Aceh belum maksimal dalam mengambil peluang tersebut, di antaranya terlihat dari berbagai acara pariwisata yang dilaksanakan selama ini. “Dinas terkait selama ini menampilkan atraksi budaya modern yang jauh daripada suasana Islami. Padahal bukan itu yang diinginkan turis Malaysia,” kata Mujiburrizal.

Di samping itu, promosi pariwisata Aceh di Malaysia juga sangat kurang. Dia mengatakan, kebanyakan para turis datang ke Aceh berdasarkan informasi dari mulut ke mulut.

Karena itu, menurut Mujib, para pelaku wisata Aceh sangat mengharapkan supaya dinas terkait lebih fokus dalam melakukan promosi wisata di Malaysia dan membuat kegiatan pariwisata yang sesuai dengan minat wisatawan Malaysia.

“Aceh semestinya juga punya branding yang kuat, yaitu Destinasi Wisata Syariah, karena punya potensi yang luar biasa untuk itu,” tambah Wakil Ketua HPI Aceh in

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − 1 =