Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata -MASIH jelas di ingatan kami jeda babak pertama pertandingan pembuka Piala Dunia 2014 antara Brasil dan Kroasia pada 12 Juni. Layar superbesar yang menjadi sarana nonton bareng di Fan Fest Sao Paulo menayangkan sebuah berita. Isinya, cuplikan demonstrasi yang menentang dibukanya pesta sepak bola sejagad itu. Selain di Sao Paulo, cuplikan demonstrasi dan bentrok antara warga dan polisi tersebut terjadi di kota-kota penyelenggara lain, seperti Rio de Janeiro dan Belo Horizonte. Fans di Fan Fest yang melihat tayangan itu geleng-geleng kepala. Sebab, mereka seolah berada dalam dua kontras. Padahal, sekitar 50 menit sebelumnya tayangan kemegahan pesta pembukaan ditayangkan. Kini setelah Piala Dunia berlangsung separo jalan, Vicente Neto yang menjabat Presiden Badan Pariwisata Brasil mengklaim bahwa event empat tahunan tersebut justru mendatangkan keuntungan.Dia menyebutkan, sejuta pekerjaan baru telah terbuka dalam waktu singkat. Jumlah itu cukup besar daripada total 4,8 juta pekerjaan formal yang tercipta selama Presiden Dilma Rousseff menjabat sejak 2010. ’’Ini adalah pencapaian yang signifikan selama perayaan pesta (Piala Dunia, Red) ini,’’ jelasnya di Media Centre, Copacabana, Rio de Janeiro.
Keuntungan secara nominal tentu masih harus ditunggu hingga Piala Dunia 2014 berakhir. Dia mengklaim tentang lahan pekerjaan yang tercipta berdasar data dari Yayasan Lembaga Riset Ekonomi atau Fundacao Instituto de Pesquisas Economicas.
Survei tersebut juga dibandingkan dengan data Cadastro Geral de Empregados e Desempregados atau semacam lembaga yang mendata status bekerja atau tidak warga Brasil. Data dikumpulkan sejak Januari 2011 hingga Maret 2014, yakni tiga bulan sebelum Piala Dunia digelar.
Dengan bangga, dia menyatakan bahwa 710 ribu warga Brasil mendapatkan pekerjaan tetap. Sementara itu, 200an ribu sisanya memperoleh pekerjaan sementara. Karena itu, dia menuturkan, pencapaian itu sangat besar dan signifikan. ’’Khusus sektor pariwisata, ada 50 ribu pekerjaan baru yang didapatkan warga,’’ tuturnya.
Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan warga untuk bekerja. Sebab, kegiatan turisme memang menjadi selingan bagi para suporter yang sedang tidak menonton sepak bola. Dengan kata lain, membludaknya pengunjung berbanding lurus dengan perlunya pekerja baru.
Berdasar data, pemerintah Brasil memang berusaha keras menjaga jumlah pengangguran agar tidak mencapai 6 persen. Pada 2013 hanya sekali pengangguran mencapai 6 persen, yakni pada Juli. Persentase terendah yang pernah dicapai adalah Januari dan Desember 2013. Saat itu angka pengangguran hanya 4,6 persen.
Di Negeri Samba tersebut statistik angka pengangguran dikeluarkan setiap bulan oleh badan statistik negara. Yang termasuk kategori pengangguran adalah warga yang tidak bekerja, berpeluang mendapat kerja, serta sedang mencari pekerjaan. Pencapaian tertinggi selama ini memang 4,6 persen pada 2013.